Pages

Sabtu, 28 Januari 2012

Heheheee


Seorang gadis muda yang cantik (Citra) nampak depresi berat ketika berada diruang tunggu psikolog (Dr.Joko).
ketika giliran dia konsultasi, dia mulai bercerita :

Citra :"Pacar saya memang keparat....gue benci dia!"
Dr. Joko : "Memangnya apa yang dia lakukan kepadamu?"
... Citra : "Dia menggandeng tangan saya."
Dr.Joko : "Seperti ini?"

Kemudian Dr.Joko meraih tangan si gadis dan menggandengnya dengan penuh kehangatan.

Citra : "Betul, seperti itu."
Dr.Joko : "Sayang, itu artinya pacarmu perhatian sama kamu."
Citra : "Tetapi dia juga berani peluk - peluk saya!"
Dr.Joko : "Seperti ini?"

Dr.Joko memeluk Citra dari belakang dengan mesra.

Citra : "Betul, seperti itu."
Dr.Joko : "Itu tandanya dia sayang sama kamu."
Citra : "Tetapi dia berani cium bibir saya!"
Dr.Joko : "Seperti ini?"

Dr.Joko memberikan ciuman panas kepada Citra.

Citra : "Betul....tetapi tetap saja dia keparat! seorang bajingan! sebab dia berani meraba - raba dada saya dok!"
Dr.Joko :seperti ini?"

Dr.Joko meraba - raba dada Citra

Citra : "Benar! Itu bukti dia keparat kan??? dia juga bahkan berani bercinta tanpa pengaman dan berani "keluar" didalam saya!"
Dr.Joko : "Begini?"

Dr.Joko pun mengajak bercinta diruang prakteknya, dengan penuh nafsu dan gairah dan berulang - ulang, dan seperti gambaran Citra, tanpa pengaman dan "keluar" didalam.

Citra : "......benar..mirip seperti itu......dia benar - benar bajingan...keparat sejati...."

Citra pun menangis....

Dr.Joko : "Sayang...itu tanda bahwa kamu punya daya tarik sexual yang tinggi, sehingga dia tidak dapat menahan diri untuk mengajakmu bercinta, lihatlah sisi positifnya, dia berarti sangat mencintaimu, sex juga bagian dari cinta."
Citra : "Yang terakhir Dok...., setelah bercinta, pacar saya mengatakan bahwa dia mengidap AIDS."
Dr.Joko : "Apa?????????? Bajingan!!!!!!!! Keparat!!!!!! Pacarmu benar - benar keparat!!!!!! bangs*tt!!!!!! Mati deh gue...>:O
 ·  · 51 menit yang lalu · 

Pilih mana .?

Yang udah tau, yaudah .. :) 
Yang belom, baca deh :)


PILIH GADIS MATEMATIS ATAU GADIS LOGIS?
Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka berdua
berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah beberapa
lama mereka berjalan.

M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada seorang pria
yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya
khawatir dia bermaksud jelek.

L : Itu hal yang Logis. Dia ingin memperkosa kita.

M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan kita seperti
ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.

L : Hanya ada 1 cara logis yg harus kita lakukan,
yaitu berjalan lebih cepat.

M : Itu tidak banyak membantu, gimana nich.

L : Tentu saja itu tidak membantu, Logikanya kalau
kita berjalan lebih cepat dia juga akan mempercepat
jalannya.

M : Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dengan
kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit.

L : Hanya ada satu langkah Logis yang harus kita
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti
olehnya.

Setelah kedua gadis itu berpisah, ternyata Pria tadi
mengikuti langkah si gadis yang menggunakan logika
(L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih dulu dan
dia khawatir akan keselamatan sahabatnya. Tapi, tidak
berapa lama kemudian, Ga dis Logika (L ) datang.

M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu tiba dengan selamat.
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria tadi?

L : Setelah kita berpisah dia mengikuti aku terus.

M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang terjadi kemudian dengan
kamu?

L : Sesuai dengan logika saya langsung lari sekuat
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga
mengejar saya.

M : Dan... dan..

L : Sesuai dengan logika dia berhasil mendekati saya
di tempat yang gelap...

M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?

L : Hanya ada satu hal logis yang dapat saya lakukan,
yaitu saya mengangkat rok saya..

M : Oh.. Lalu apa yang dilakukan pria tadi?

L : Sesuai dengan logika... Dia menurunkan
celananya.

M : Oh tidak. Lalu apa yang terjadi kemudian?

L : Hal yang logis bukan, kalau gadis yang mengangkat
roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya... So akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu.